Maria dalam Kekristenan Awal: Devosi Sebelum Kitab Suci Dikanonkan
![]() |
| Maria Hawa Baru |
Maria dalam Kehidupan Gereja Perdana
Sejak para rasul mewartakan Kristus, Maria sudah hadir dalam ingatan dan doa umat Kristen. Ia dipandang sebagai Theotokos — “Bunda Allah” — karena melahirkan Yesus, Sang Sabda yang menjadi manusia. Gelar ini, yang secara resmi ditegaskan dalam Konsili Efesus (431), bukanlah ciptaan baru, melainkan kristalisasi dari keyakinan yang sudah hidup dan didoakan oleh umat beriman selama berabad-abad.Lima Doa dan Pujian Tertua kepada Maria: Teks Lengkap dan Maknanya
Berikut adalah kelima doa dan pujian tertua tersebut, disertai dengan teks asli dan terjemahannya untuk memberikan gambaran yang lebih utuh.
1. Sub Tuum Praesidium (Kami Berlindung) - ± 250 M
Ini adalah doa tertua kepada Maria yang diketahui, ditemukan pada papirus Mesir. Teksnya dalam bahasa Yunani Koine (bahasa aslinya) dan terjemahannya adalah sebagai berikut:
![]() |
| Papirus Sub Tuum Praesidium |
Teks Asli (Bahasa Yunani):Ὑπὸ τὴν σὴν εὐσπλαγχνίαν, καταφεύγομεν, Θεοτόκε. Τὰς ἡμῶν ἱκεσίας, μὴ παρίδῃς ἐν περιστάσει, ἀλλ᾽ ἐκ κινδύνων λύτρωσαι ἡμᾶς, μόνη Ἁγνή, μόνη εὐλογημένη.Terjemahan Lengkap:"Di bawah lindunganmu yang penuh belas kasih, kami berlindung, ya Theotokos (Bunda Allah). Janganlah abaikan permohonan kami dalam keadaan sulit, tetapi bebaskanlah kami dari bahaya, ya yang tunggal suci, ya yang tunggal terberkati."
Catatan: Terjemahan "ya yang tunggal suci, ya yang tunggal terberkati" (μόνη Ἁγνή, μόνη εὐλογημένη) menekankan keunikan dan kedudukan Maria yang tak tertandingi.
2. Protoevangelium Yakobus - ± 150 M
Meskipun bukan kitab suci, tulisan apokrif ini penuh dengan doa dan pujian naratif kepada Maria. Salah satu pujian yang terkandung di dalamnya adalah seruan dari bidan yang menyaksikan kelahiran Yesus:
Kutipan dari Teks (Terjemahan):"Sungguh besar bagiku hari ini, karena aku telah melihat pemandangan ajaib: seorang perawan telah melahirkan, dan yang dilahirkannya tetap adalah seorang perawan! Keselamatan telah datang kepada Israel!"
"Dan bidan itu berseru dari luar: "Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Yang Mahakuasa, karena pada zamanku Engkau telah memperlihatkan kepadaku penghiburan-Mu."
![]() |
| Protoevangelium Yakobus |
3. Himne dari Odes of Solomon (Ode 19) - ± 100–125 M
Ode ini adalah kidung pujian mistis yang menggambarkan Inkarnasi. Meski tidak menyebut nama Maria secara langsung, perannya sebagai Bunda Sang Juru Selamat sangat sentral.Kutipan Ode 19 (Terjemahan):
"Seorang Perawan mengandung dan melahirkan Anak, dengan kuasa yang besar...
"Dia melahirkan dan tetap menjadi perawan...
"Dia melahirkan tanpa rasa sakit, karena bukan seorang bidan yang membantunya."
"Dia melahirkan seperti seorang laki-laki, menurut kehendak-Nya, dan melahirkan dengan tanda yang nyata, dan memperoleh kuasa dengan jiwanya."
![]() |
| Himne dari Odes of Solomon |
4. Doa Liturgi Siria Awal (dari The Acts of Judas Thomas) - abad ke-3
Dalam teks Syria kuno ini, kita menemukan doa liturgis yang memuji Maria dengan gelar-gelar agung.Kutipan Doa (Terjemahan dari Bahasa Siria):
"Salam, ya Putri dari Yang Mahatinggi, yang menjadi Bagi kami Istana tempat tinggal Yang Mahatinggi!
"Salam, ya Ibu dari para Malaikat!
"Salam, engkau yang darinya Terang bersinar!"
5. Antifon Maria dalam Liturgi Koptik (dari Liturgi St. Basil) - abad ke-3–4
Liturgi Koptik kuno sudah mengintegrasikan pujian kepada Theotokos. Salah satu antifon atau kidung yang digunakan berbunyi:Kutipan Antifon (Terjemahan dari Bahasa Koptik):
"Salam kepadamu, Maria, Bunda dari Zoksa (Sang Hidup, yaitu Kristus).
"Salam kepadamu, hai yang mengandung Dia yang tak-terjangkau.
"Salam kepadamu, hai sang mempelai dan ibu yang tetap perawan."
![]() |
| Maria Koptik |
Arti Penting bagi Sejarah Iman
Keberadaan doa-doa ini dalam bahasa aslinya—Yunani, Siria, dan Koptik—menegaskan bahwa penghormatan kepada Maria adalah fenomena universal Gereja perdana, bukan ciptaan satu budaya atau wilayah tertentu. Sebelum Kitab Suci dikanonkan, umat Kristen dari Mesir hingga Suriah telah berseru kepada Maria, memohon perlindungannya, dan menyanyikan pujian atas perannya yang unik dalam sejarah keselamatan.Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa iman Kristen tidak hanya lahir dari teks tertulis, tetapi juga dari hidup doa, liturgi, dan Tradisi Suci yang hidup dalam Gereja.
Devosi kepada Maria dalam Kekristenan awal adalah warisan rohani yang mendahului dan melampaui penetapan kanon Kitab Suci. Doa-doa seperti Sub Tuum Praesidium yang terdokumentasi dengan jelas dari abad ke-3, menjadi saksi bisu yang berbicara sangat lantang. Mereka membuktikan bahwa Maria, sang Theotokos, telah senantiasa hadir dalam kehidupan iman umat Kristen, bukan sebagai tokoh masa lalu, tetapi sebagai Bunda yang pengasih dan pengantara yang perkasa, sejak dari generasi pertama.
Daftar Sumber
- Lihat Luigi Gambero, Mary and the Fathers of the Church (Ignatius Press, 1999), hlm. 35-42.
- Papirus Rylands 470, John Rylands Library, Manchester. Lihat juga The Oxford Dictionary of the Christian Church ed. F.L. Cross (Oxford University Press, 2005), hlm. 1551.
- Protoevangelium of James 19:3-20:1. Untuk analisis teks lengkap lihat Oscar Cullmann, New Testament Apocrypha (Westminster John Knox Press, 1991), jilid 1, hlm. 421-439.
- Odes of Solomon 19:1-8. Lihat James H. Charlesworth, The Odes of Solomon (Oxford University Press, 1973), hlm. 82-85.
- Acts of Judas Thomas 59. Lihat William Wright, Apocryphal Acts of the Apostles (1865), hlm. 245.
- Liturgi St. Basil, Ritus Koptik. Lihat R. Taft, Through Their Own Eyes: Liturgy as the Byzantines Saw It (Pastoral Press, 2006), hlm. 134.
- Bdk. Katekismus Gereja Katolik, 2674-2679 tentang devosi kepada Maria dalam tradisi Gereja.







Komentar
Posting Komentar